PPSMB PALAPA Satu Minggu yang Penuh Arti
Pengalaman
PPSMB PALAPA 2017, Pengalaman Menjadi Maba, dan Harapan
Selamat pagi teman-teman. Pada kesempatan
kali ini saya Agan Aul Rizki berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta atau biasa
dipanggil Agan akan menceritakan sedikit pengalaman saat PPSMB dan saat pertama
kali menjadi maba. PPSMB Palapa 2017 dilaksanakan selama 6 hari dari hari Senin
tanggal 7 sampai Sabtu 12 Agustus dengan sebelumnya diadakan gladi bersih dan
pengarahan pada tanggal 5 Agustus.
Pada hari pertama PPSMB Palapa dimulai
pukul 7 bagi yang bertempat di lapangan Pancasila GSP UGM. Pada hari pertama
diadakan upacara pembukaan, sambutan rector, orasi kebangsaan dari Staf TNI AU,
serta pertunjukan terjun payung dan atraksi pesawat. Jujur kami sangat terpukau
saat itu. Atraksi terjun paying serta pesawat sangat bagus dan membuat gakum
dan yang jelas membuat hati berdebar-debar. Sambutan rector serta orasi
kebangsaan juga sangat bagus dan memberi wawasan yang luar biasa dan sangat
penting bagi kami mahasiswa baru 2017.
Setelah itu kami dipandu menuju ruangan masing-masing yaitu di fakultas
biologi. Kami mendapat 3 cofas yang baik dan ramah yaitu mas Danu, mbak Syifa,
dan mbak Fitri. Saya berkenalan dengan banyak teman baru di gugus Moeso
Suryowinoto 4. Saya bertemu dan kagum bertemu dengan banyak teman dari berbagai
penjuru Indonesia dengan berbagai ciri
khas dan karakter unik masing-masing, dan pada hari itu saya menyadari betapa
beragamnya Indonesia ini.
Di
PPSMB KESATRIA saya berada di armada 39 yaitu armada VISAYAN dengan pemandu mas Hammad dan mbak Ima yang sangat ramah kepada kami. Visayan adalah
nama laut yang berada di kepulauan Filipina. Seperti halnya laut yang kadang
berombak dan kadang tenang, armada ini juga diisi dengan berbagai karakter yang
berbeda-beda. Di gugus ini aku merasa kita seperti keluarga di mana aku bisa
berbagi cerita dan nasehat dengan teman-teman dan pemandu, bertemu teman baru
yang rasanya seperti teman lama dan bahkan bertemu teman yang selalu bertengkar
dengan kita. Meski sering kali kita saling mengejek tapi kita selalu peduli
dengan satu sama lain.
Ya, menjadi seorang maba adalah masa
peralihan masa SMA ke Kuliah. Dimana pada saat ini kami dituntut untuk
beradaptasi dengan cepat, tapi tetap nikmati proses dan rintangan yang ada
karena disitulah arti kehidupan yang sebenarnya. Di sini saya juga menemukan
orang dengan masing-masing karakter unik dan ciri khas masing-masing dan inilah
dunia, semua tidaklah sama, namun perbedaan itulah yang membuat kita mengerti
arti penting sebuah kekayaan budaya dan keharmonisan antarmanusia. Terimakasih
PALAPA, Terimakasih Gadjah Mada, karena berkat dirimulah aku menjadi lebih
mengerti arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Dan harapan untuk GEOID kedepannya
semoga makin sukses dan semakin erat kekeluargaan diantara geodesi UGM. Geodesi
! Satu hati ! karena kita adalah keluarga.
Komentar
Posting Komentar